Buletin Al- Fatih Edisi 3.8/1444 – Jum’at Kliwon, 18 Sya’ban 1444 / 10 Maret 2023
TAHLIL ITU WAJIB
H. Zen Fanany
TTAHLIL adalah ucapan LA ILAHA ILLALLAH Kata TAHLIL berasal dari : HALLALA : Shighotnya fi’il madhi, artinya telah, YUHALLILU: Shighotnya fi’il mudhori’, artinya lagi (sedang) mengucapkan La ilaha illallah mengucapkan Laa ilaha illallah. TAHLILAN : Shighotnya isim masdar, artinya ucapan La ilaha illallah.
Demikianlan asal kata tahlil jika ditelusuri dari ilmu Sharaf, sehingga kata TAHLIL artinya ucapan La ilaha illallah. Itulah yang disebut TAHLIL. La ilaha illallah artinya: Tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah.
Nabi Muhammad ﷺ memberikan tuntunan kepada kita, di setiap selesai dari shalat supaya kita membaca tahlil tersebut dengan susunan kalimat yang Nabi ajarkan sebagai berikut :
LA ILAHA ILLAHLLOH, WAHDAHU LA SYARIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIIR Artinya: Tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, Maha Esa, tiada sekutu bagi Dia, bagi Dia kerajaan dan bagi Dia segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dari bukti dan data itu saja sudah cukup tidak meragukan bahwa orang yang bertahlil atau mengucapkan kalimah toyyibah (kalimat suci) “LA ILAHA ILLALLAH” itu pasti benar sebab dituntunkan oleh Nabi ﷺ.
Lagi pula perintah kepada kita supaya menuntun tahlil kepada orang yang akan mati dari kita, dengan sabdanya sebagai berikut :
Artinya: Tuntunlah orang yang akan mati dari kamu sekalian dengan ucapan “LA ILAHA ILLALLAH”. (H.R. Muslim: 1/365, baris 14-15)
….