Buletin Al- Fatih Edisi 3.10/1445 – Jum’at Pon, 17 Syawal 1445 / 26 April 2024
Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Artinya apa saja yang disampaikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan oleh Rasulullah dalam Sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan).
Akal pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba – kalau diperlukan – membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan oleh Al-Qur- ‘an dan Sunnah. Itu pun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas, sesuai dengan ter batasnya kemampuan semua makhluk Allah. Akal tidak akan mampu menjangkau masail ghaibiyah (masalah ghaib), bahkanakal tidak akan mampu menjangkau sesuatu yang tidak terikat dengan ruang dan waktu.
Misalnya akal tidak akan mampu menjawab pertanyaan kekal itu sampai kapan? Atau akal tidak akan mampu menunjukkan tempat yang tidak ada di darat, di udara, di lautan dan tidak ada di mana-mana. Karena kedua hal tersebut tidak terikat dengan waktu dan ruang. Oleh sebab itu akal tidak boleh dipaksa memahami hal-hal ghaib tersebut dan menjawab pertanyaan segala sesuatu tentang hal-hal ghaib itu. Akal hanya perlu membuktikan jujurkah atau bisakah kejujuran si pembawa berita tentang hal-hal ghaib tersebut dibuktikan secara ilmiah oleh akal pikiran? Hanya itu.
Selengkapnya bisa anda simak atau download di file berikut
PPDB SDKUB MUHAMMADIYAH PURWOREJO
